Kamis, 16 Oktober 2014

teknik memotret agar tampak mahir bukan amatir...



menggunakan REFLEKTOR

Tips Fotografi - Penggunaan reflektor bisa sangat membantu ketika memotret diluar ruangan dengan kondisi cahaya yang sangat terang, dan tentunya bisa memandu Sobat untuk memastikan bahwa foto kalian terekspose dengan benar.


Tantangan paling besar ketika memotret Portrait diluar ruangan adalah bagaimana memastikan wajah subyek mendapatkan cukup cahaya. Anda seringkali akan mendapati bayangan kuat pada area-area wajah yang tidak terkena cahaya secara langsung, seperti bayangan yang menghilangkan beberapa tekstur serta fitur wajah karena terlalu gelap. Biasanya berada pada sisi bagian bawah wajah (dagu, hidung dan lain-lain).

Penggunaan reflektor akan membantu dalam hal ini. Reflektor akan memantulkan cahaya alami ke area wajah yang gelap dikarenakan bayangan, dan penempatan reflektor yang baik biasanya berada dibawah wajah subyek sehingga akan memantulkan cahaya keatas ke area wajah yang hitam terkena bayangan.

Tempat yang tepat untuk menggunakan reflektor adalah diluar ruangan dan jangan menggunakannya ketika memotret indoor, kecuali jika Sobat memotret di dekat jendela yang lebar, dan menggunakan reflektor tersebut untuk memantulkan cahaya yang masuk melalui jendela. Reflektor tidak cukup bagus jika dikombinasikna dengan flash didalam ruangan, karena flash tidak selalu digunakan dengan kekuatan penuh.

Reflektor pada umumnya memiliki Dua warna, perak dan Emas. Setiap warna memberikan nuansa warna yang berbeda. Perak atau Silver memberikan pantulan cahaya yang terang dan lebih putih, sedangkan warna Gold atau Emas menawarkan warna yang lebih hangat dan halus.

Reflektor bisa ditemukan dengan berbagai bentuk serta ukuran, bahkan banyak reflektor yang bisa dilipat sampai berukuran kecil sehingga mudah dalam mobilitas. Jika Sobat masih belum mampu untuk membeli reflektor, cobalah untuk menggunakan styrofoam yang lebar. Penggunaan reflektor dengan efektif akan membutuhkan sedikit latihan tetapi seperti pada semua aspek fotografi bahwa eksperimen merupakan salah satu kunci keberhasilan. Cobalah dengan benar dan rasakan perbedaan dalam hasil foto kalian.

Cahaya Dan Fotografi

Belajar Fotografi - Cahaya merupakan elemen yang paling penting dan sangat diperlukan dalam fotografi. Cahaya yang tepat akan memberikan 'soul' pada foto-foto Sobat, sedangkan jika salah dalam mengatur pencahayaan, bisa dipastikan akan menghancurkan hasil foto kalian. Fotografer pemula sering kali hanya terfokus pada subyek serta komposisi untuk menghasilkan foto yang bagus, padahal jika mereka sadar apa yang bisa dilakukan oleh cahaya maka foto-foto tersebut bisa mengalami peningkatan secara kualitas. Beberapa pendapat menyatakan bahwa untuk menilai kualitas sebuah hasil foto adalah dengan melihat bagaimana cahaya digunakan untuk menghasilkan foto tersebut.
Nirvana's not an emptiness...:)))  much better in original size (press L)



Untuk Melihat cahaya serta dampaknya terhadap frame kalian, setidaknya sobat harus melihat dan menilainya pada frame yang ada di viewvinder atau LCD kamera. Sobat harus melihat bagaimana cahaya berinteraksi dengan elemen-elemen yang ada di dalam frame. Apakah cahaya membuat subyek mudah dilihat, atau malah mengaburkannya? Apakah cahaya membuat pemandangan menjadi datar? Apakah cahaya yang datang terlalu keras dan cenderung tidak menarik? Apakah menurut sobat subyek akan tampak lebih bagus dengan sumber cahaya lain? Apakah cahaya tersebut lembut dan tersebar? atau apakah cerah serta intens? Apakah cahaya memiliki karakter hangat keemasan, atau bahkan mungkin memiliki warna yang tidak kalian inginkan?

Gunakan LCD pada kamera kalian (jika punya) untuk melihat apa dampak cahaya pada gambar yang akan diambil oleh kamera. Ketika Sobat tidak mendapatkan cahaya yang bagus, pertimbangkan cara lain yang bisa memperbaiki hasil foto kalian, atau jika tidak cari waktu lain untuk kembali memotretnya. Lebih banyak Sobat mencoba memanfaatkan cahaya, maka lebih baik pula foto yang kalian hasilkan.

 

CAHAYA BAGUS = Foto yang lebih baik

Fotografi digital adalah tentang menangkap cahaya pada sensor gambar, lebih bagus cahaya maka potensi foto bagus akan semakin besar. Kualitas cahaya itu sendiri sangat beragam dari ketika matahari terbit di pagi hari sampai terbenam di sore hari. Awan yang bergerak cepat juga bisa merubah kualitas cahaya dari detik ke detik.


Green Bridge
Menikmati setiap jepretan pada subyek dengan berbagai karakter cahaya dan kemudidan melihat hasilnya adalah cara terbaik untuk mempelajari cahaya mana yang tepat bagi subyek foto kalian. Seperti yang kita ketahui semuanya bahwa salah satu keuntungan fotografi digital adalah kemudahan untuk me-review ulang foto-foto kita tanpa biaya tambahan dan pemrosesan, dan sobat bisa dengan mudah membandingkan hasil foto tersebut di LCD atau komputer. Satu hal yang patut diingat adalah cahaya bagus tidaklah konstan, terkadang Sobat harus menunggu momen yang pas untuk menghasilkan foto yang sempurna, atau kalian bisa saja kembali ketempat yang sama untuk memotret sebuah subyek, dikarenakan cahaya kurang bagus ketika pertama kali memotret di tempat tersebut.

 

Memotret saat Sinar Matahari bersinar terang

Cahaya langsung yang berasal dari matahari bisa membuat sebuah foto tampak sempurna atau bisa jadi terasa mengerikan ketika menerangi subyek foto kalian. Memotret dengan kondisi cahaya matahari yang terang sebagai sumber cahaya utama merupakan sebuah tantangan yang besar, mengingat cahaya matahari cenderung kuat. Bisa dipastikan karakter cahaya seperti ini akan menghasilkan foto yang buruk pada subyek apapun. Sinar matahari di siang hari bisa mencitakan kontras yang kuat dengan highlight yang sangat terang serta bayangan gelap. Satu kunci untuk memahami cahaya matahari disiang hari adalah dengan mengerti pentingnya bayangan. Bayangan di tempat yang tepat bisa menciptakan sebuah pemandangan yang kuat dan dramatis. Bayangan yang berada di tempat salah bisa mengakibatkan sebuah subyek atraktif menjadi jelek meskipun dengan komposisi terbaik sekalipun.
Aspek kunci dari sinar matahari siang hari adalah mereka memiliki arah yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa hanya dengan merubah sedikit saja posisi kamera akan memberikan cahaya baru, karena cahaya menerangi subyek dari angle berbeda berkaitan dengan posisi kamera. Dalam beberapa kasus hal tersebut cukup untuk merubah pencahayaan buruk menjadi bagus.

 

Memotretlah di tempat teduh untuk cahaya lebih lembut

Salah satu cara ketika berhadapan dengan cahaya matahari yang kuat di siang hari serta bayangan jelek adalah dengan mencari naungan bagi subyek foto kalian. naungan tersebut merupakan cahaya terbuka tanpa kontras dari cahaya matahari, dan ini berarti cahaya tidak menyebabkan bayangan yang jelas serta highlight. Arah cahaya akan membuah subyek foto Sobat menjadi terlihat lebih tiga dimensi.

Naungan atau tempat teduh ini biasanya berlaku khususnya bagi orang dan bunga. Sobat bisa dengan sengaja mencari subyek-subyek potret yang berada di bawah naungan teduh atau juga bisa menempatkan mereka di bawah naungan, atau jika memungkinan, Sobat bisa menaungi subyek itu sendiri. Mintalah orang lain berdiri untuk menghalangi sinar matahari, bisa juga sobat menggunakan jaket dan kursi untuk menciptakan naungan. Cobalah bereksperimen untuk membuat naungan bagi subyek foto kalian ketika memotret di siang hari yang cerah.

Pastikan Sobat mengatur white balance ke mode 'shade' pada kondisi seperti ini. 'Shade' mengandung banyak sekali unsur cahaya biru yang berasal dari langit, dimana kamera sering kali menonjolkan warna ini. Pengaturan white balance ini menghilangkan cahaya biru tersebut, dan pengaturan white balance 'Auto' seringkali tidak konsisten di tempat teduh.

 

Manfaatkan GOLDEN HOUR

Golden hour merupakan waktu ajaib ketika matahari ada di posisi rendah dekat dengan horizon dan memberikan cahaya yang memiliki karakter warna keemasan, hangat, tetapi hanya akan ada selama Satu jam atau kurang sebelum matahari terbenam. Meskipun sunrise dan sunset menawarkan karakter cahaya seperti ini, biasanya sunset atau matahari tenggelam lebih menawarkan cahaya yang lebih hangat serta mempesona.
Evening

Cahaya seperti ini merupakan cahaya klasik bagi para fotografer profesional yang bekerja di National Geographic atau para sinematografer di perfilman. Cahaya ini akan tampak bagus di hampir semua angle, tetapi cahaya yang kaya warna dan tonal terbaik seringkali datang ketika cahaya berada di samping atau menerangi subyek dari depan. Cahaya siang hari yang menerangi bagian depan pasti akan membuat subyek foto tidak menarik, sangat bertolak belakang dengan saat matahari hampir tenggelam

 

Kendalikan cahaya menggunakan REFLEKTOR

Salah satu aksesoris fotografi yang sangat membantu dan jauh dari kata mahal adalah reflektor. Sobat bisa menggunakan baik itu yang bewarna putih, atau putih abu-abu untuk memantulkan cahaya natural lembut ke permukaan subyek foto kalian. Reflektor bisa beralih fungsi untuk menghalangi cahaya, dan membuat naungan yang efektif untuk mengurangi intensitas cahaya serta kontras tinggi yang berasal dari cahaya langsung siang hari. Reflektor portable yang diperuntukan bagi aktifitas fotografi biasanya bisa dilipat sampai dengan sepertiga bagian dari ukuran maksimal ketika terbuka penuh. Reflektor biasanya ada dua sisi, satu sisi bewarna putih dan lainnya bisa bewarna perak, emas atau perunggu
Reflektor digunakan terutama untuk menambahkan cahaya ke wajah subyek pada fotografi portrait. Sobat selain untuk menambah bayangan bisa juga menggunakan reflektor untuk menambahkan tone warna yang hangat dengan menggunakan sisi warna emas. Reflektor dengan warna perak bisa digunakan pada subyek yang backlit dengan memantulkan lebih banyak cahaya ke dalam bayangan guna mengangkat lebih banyak detail subyek. Reflektor juga bisa digunakan bersama dengan flash serta cahaya yang lain.

 

FILL FLASH pada bayangan kasar

Cahaya terang matahari bisa menyebabkan cahaya kasar pada wajah, dengan bayangan gelap disekitar mata atau pinggiran topi. Satu solusi bisa dilakukan ketika menghadapi kondisi subyek yang seperti itu. Kamera digital saat ini memudahkan kalian untuk memaksa flash digunakan untuk mengisi bayangan kasar tersebut. Beberapa kamera bahkan memiliki fitur pengaturan "fill flash", tetapi yang harus sobat lakukan adalah menyalakan saat memotret, dan cahaya flash akan menerangi bayangan gelap tersebut serta mengangkat detail subyek lebih banyak lagi.

Teknik fotografi ini hanya berlaku pada subyek yang berada cukup dekat dengan kalian, meskipun itu juga tergantung dari berapa kuat cahaya flash yang dimiliki oleh kamera. Fill flash biasanya bekerja dengan baik pada jarak kurang dari 8 sampai 10 kaki. Fotografer profesional sering kali menggunakan aksesoris flash untuk menambah kekuatan flash untuk jarak yang lebih jauh. Fill flash membatasi penggunaan shutter speed.

 

Rubah arah cahaya dengan melepas flash dari kamera

Flash pada kamera juga memiliki keterbatasan, dan cenderung menghasilkan cahaya yang datar dengan bayangan dibelakang subyek, serta seringkali menghasilkan 'red-eye' pada subyek foto kalian. Sobat bisa menghindari masalah-masalah tersebut dengan melepas flash tersebut dari kamera kalian. Untuk DSLr ini berarti sobat harus menggunakan aksesoris flash tambahan seperti extention cable atau bisa juga menggunakan wireless.

Sobat tidak perlu meletakkan flash jauh dari kemera agar menghasilkan foto yangbagus, pegang flash dengan satu tangan di samping dan arahkan pada subyek, maka bayangan yang dihasilkan akan lebih atraktif dibandingkan cahaya flash dari depan. Sobat bisa juga mengarahkan flash pada tembok putih atau sebuah reflektor untuk membuat cahaya dari samping yang lebih soft.

 

Gunakan BOUNCE FLASH untuk pencahayaan di dalam ruangan

Cara lain untuk membuat cahaya lebih atraktif dari sebuah flash adalah dengan memantulkan cahaya tersebut ke dinding, atap, atau reflektor. Dengan memantulkan cahaya tersebut maka berarti cahaya akan tersebar, lebih lembut dan lebih tampak alami atau natural. Sobat membutuhkan sebuah flash yang bisa diarahkan ke dinding atau atap, sudah banyak beredar di pasaran flash yang bisa dirubah arah cahayanya, atau jika tidak Sobat bisa memengang flash tersebut seperti cara yang sudah disampaikan diatas.

Bounce Flash menyerap cahaya yang berasal dari flash. Sobat memerlukan flash yang lebih kuat ketika berada di ruangan yang memiliki atap tinggi dan jauh dari flash. Berhati-hatilah agar sobat tidak berada terlalu dekat ketika memotret subyek dengan bounce flash ke langit-langit ruangan, atau SObat akan mendapati bayangan gelap di bawah mata subyek. Perhatikan juga warna dinding atau langit-langit, jika sobat memantulkan pada permukaan yang bewarna maka warna tersebut akan muncul juga di subyek kalian. Mungkin akan terlihat bagus pada dinding yang bewarna hangat, tetapi pasti akan terlihat mengerikan jika dinding tersebut bewarna hijau.

Sumber http://www.infotografi.com/2013/12/membangun-studio-fotografi-sederhana.html



TIPS MEMOTRET MODEL
ANGLE & POSE

Tips Fotografi - Beberapa artikel InFotografi yang lalu membahas tentang perangkat apa saja yang Sobat butuhkan untuk membangun sebuah studio fotografi sederhana. Nah, setelah Sobat telah men-setting semua kebutuhan serta kamera, maka kalian siap untuk memulai memotret. Mungkin Sobat akan mulai merasakan tantangan terbesar saat memotret model, bukan pada masalah teknis, melainkan karena mau tidak mau Sobat harus mengatur pose model kalian.
Alexi "Studio" Setup Shot
Photo: Dendy
Bagi banyak fotografer ketika menghadapi hal ini sedikit banyak akan merasa lebih tertarik memotret landscape daripada berhadapan dengan model yang notabene adalah saudara, teman atau non-profesional model lainnya, kenapa? Yah.. karena kalian harus memberikan instruksi bagaimana mereka harus berpose. 


Kali ini InFotografi akan memberikan beberapa tips dasar bagaimana mereka berpose, tetapi perlu diingat tugas utama kalian sebagai fotografer adalah bagaimana membuat mereka merasa santai dan nyaman didepan kamera, jika itu tercapai, maka percayalah semua proses pemotretan akan mengalir secara alami. Sobat sebelum pemotretan di dalam studio juga bisa mencari referensi pose melalui majalah, buku, galeri foto sehingga kalian mendapatkan ide-ide segar tentang pose yang kalian cari.

Hal yang terpenting bukan saja bagaimana pose model kalian. Sobat juga perlu mempertimbangkan angle kalian sendiri, ketinggian kamera saat memotret tentu memberikan dampak tersendiri bagi hasil akhir foto kalian bukan? Berikut ini adalah Tiga angle yang bisa kalian gunakan dan hasil foto akhirnya:

Photo: N-Photo

1. Angle Tinggi
Posisi kamera yang sedikit lebih tinggi dari model/subyek seringkali bisa memberikan hasil yang lebih menarik. Pada umumnya akan membuat wajah model lebih kurus. Perhatikan bahwa bagian leher dan rahang terlihat lebih jelas, jangan memposisikan kamera terlalu tinggi, karena posisi tersebut akan sedikit terlihat aneh.

2. Angle Sejajar (Eye Level)
Angle Eye level dengan pencahayaan yang tepat bisa digunakan pada banyak kondisi. Perhatikan bahwa ketinggian kamera akan berdampak pada bagaimana hasil foto portrait kalian. Layar LCD kamera kalian memiliki peran penting untuk membantu kalian mereview kembali hasil akhir foto. Jika tinggi badan Sobat lebih rendah dari model, maka gunakan kotak atau tangga kecil untuk mencapai ketinggian yang pas.

3. Angle Rendah
Prinsip angle rendah pada umumnya adalah: semakin rendah angle yang kalian gunakan maka akan berkurang juga daya tarik foto portrait kalian. Angle ini tidak membuat subyek kalian semakin ramping! Angle ini sering digunakan untuk foto-foto coorporate, dimana para pemimpin atau direktur perusahaan tersebut bisa mendapatkan kesan besar dan berkuasa.

Berikut ini adalah Tiga pose klasik yang mampu memberikan hasil yang menarik

 

Pose Wanita


Pose pertama dimana subyek hanya berdiri 'biasa' tidak akan menghasilkan foto portrait yang menarik. Mintalah mereka sedikit menggeser separuh badan mereka ke belakang sehingga menampilkan tiga perempat badan mereka. Pose tersebut akan jauh lebih menarik. Menambahkan bagian tangan ke dalam frame juga bisa menjadi komposisi yang menarik. Tetapi ingat! Tangan jangan terlalu dominan, ukuran tangan bisa hampir sama dengan wajah, sehingga berpotensi sebagai distraction.

Pose Pria

 Photo: N-Photo

Sama halnya seperti pose wanita diatas, pose dengan hanya berdiri tidak akan berhasil menyajikan daya tarik. Minta model pria kalian untuk memindahkan kaki satu langkah kedepan dan juga berat badan sedikit condong ke depan. Pose ini selbih memberikan nuansa dominan serta maskulin. Selipkan satu tangan ke dalam saku celana dan kalian akan mendapatkan pose yang lebih menarik. 

Pose Berpasangan

  Photo: N-Photo

Pose pasangan akan relatif lebih rumit dibandingkan Dua pose diatas, Sobat diharuskan memberikan beberapa pendekatan berdasarkan pada ukuran serta bentuk subyek kalian. Prinsip dasarnya adalah kedua pose diatas masih bisa berlaku di pose couple ini. Foto sejajar bersebelahan dan menghadap kamera tidak akan memberikan foto yang menarik, dan dilain sisi foto yang menunjukkan tiga perempat badan bakal jauh lebih menarik. Lakukan ujicoba dengan bagaimana mata berinteraksi. Mata yang saling memandang bisa memberikan hasil foto yang bagus.

Selamat mencoba!

Sumber http://www.infotografi.com/2013/12/membangun-studio-fotografi-sederhana.html










1 komentar: